Motif ini dibuat dengan konsep untuk mengingat, menghargai atau menghormati, mentauladani dari para leluhur (perintis) Majalengka, dalam hal prilaku baik, semangat juang, dedikasi yang kuat, dan langkah-langkah lainnya yang positif sebagai warisan leluhur yang tak ternilai harganya.
Simbar kencana diambil dari nama seorang (leluhur Majalengka). Seorang ratu yang cantik jelita, lincah, gesit, cerdas, lungguh dan mempesona. Ratu ketika itu meminpin kerajaan Talaga Manggung atau Sindangkasih (cikal bakal terbentuknya nama Majalengka). Simbar Kencana adalah lambang kemulyaan, kecerdasan, keberanian, kebijaksanaan, keadilan dan kejayaan Majalengka.
Motif yang didesain dalam bentuk Batik cirri khas Majalengka yang diambil dari simbol-simbol artefak sejarah leluhur Majalengka ini, di dalamnya terdiri dari beberapa gambar (motif), seperti motif khas Pajajaran, yaitu gambar (motif) yang menyerupai bentuk pusaka kujang, karena ketika itu kerajaan Sindangkasih memiliki hubungan erat dengan kerjaan Pajajaran, dimana putra mahkota kerjaan pajajaran mempersunting putri dari kerjaan Sindangkasih perlambang kesatuan, persatuan, kebersamaan yang universal.
Ada pula gambar (motif) yang diambil dari pola motif “mahkota” yang sering dikenakan sang ratu Simbar Kencana, sebagai perlambang kebesaran kerajaan Sindangkasih sekaligus lambang kebesaran Majalengka sekarang. Serta ada juga gambar (motif) yang bertebaran merupakan gambar bunga mekar dan tangkal (pohon) maja yang berarti merupakan simbol kemakmuran, kesejahteraan dan kejayaan Majalengka.
Karena tangkal (buah) maja tersebut, ketika itu sudah menjadi ciri kebanggaan kerjaan Sindangkasih yang lambat laun pohon atau tangkal maja tersebut menjadi jarang (tidak ada atau langka). Hingga terbentuk (terwujudlah) istilah yang sekarang dipatenkan (diabadikan) menjadi nama kota Majalengka.
0 komentar:
Posting Komentar